Minggu, 03 Mei 2015

Fungsi Bulldozer

Bulldozer adalah jenis peralatan konstruksi (biasa disebut alat berat atau construction equipment) bertipe traktormenggunakan Track/ rantai serta dilengkapi dengan pisau (dikenal dengan blade) yang terletak di depan. Bulldozer diaplikasikan untuk pekerjaan menggali, mendorong dan menarik material (tanah, pasir, dsb). Istilah bulldozer sering kali digunakan untuk menggambarkan semua tipe alat berat (Eksavator, Loader, dsb) meskipun istilah ini tepatnya hanya menunjuk ke traktor berantai yang dilengkapi dengan blade.
Selain blade sebagai perlengkapan standar Bulldozer, pada sisi belakang Bulldozer bisa dipasang perlengkapan tambahan berupa :
  • Ripper untuk membongkar material yang tidak dapat digali menggunakan blade, biasanya untuk pekerjaan pembuatan jalan atau pertambangan.
  • Winch untuk menarik material, sering digunakan pada pekerjaan pengeluaran kayu di hutan.
Umumnya bulldozer banyak digunakan di pekerjaan pertambangan, terutama untuk pertambangan batubara. Bulldozer ini digunakan untuk meratakan tanah, menggali dan menumbangkan pohon saat proses land clearing.
Unit yang banyak di pakai di dunia pertambangan adalah unit yang diproduksi oleh pabrikan asal jepang yang bernama KOMATSU, unit komatsu banyak tersebar hampir di semua pertambangan batubara di indonesia.
Contoh unit keluaran KOMATSU : D155A-2 D155A-6 D375A-6R dll.
Caterpillar Inc. buldoser tipe-rantai D9R.
Cat D9.png
Di kanan adalah "blade", di kiri adalah ripper-belakang.

Dozer merupakan traktor yang dipasangkan
blade dibagian depannya. Blade berfungsi untuk
mendorong, atau memotong material yang ada
didepannya. Jenis pekerjaan yang biasanya
menggunakan dozer atau bulldozer adalah :
1). Mengupas top soil dan pembersihan lahan
dari pepohonan
2). Pembukaan jalan baru
3). Pemindahan material pada jarak pendek
sampai dengan 100 m
4). Membantu mengisi material pada scraper
5) Mengisi kembali saluran
6). Membersihkan quarry
A. Blade
Ada beberapa macam jenis blade yang
dipasangkan pada dozer. Pemilihan jenis balde
tergantung pada jenis pekerjaan yang akan
dilakukan. Jenis blade yang umum dipakai adalah
straight blade (S-balde), angle blade (A-blade),
universal blade (U-blade) dan cushion blade (C-
blade).
Pemasangan blad mempengaruhi gerakannya
yang bervariasi tergantung dari kebutuhan
pekerjaan. Gerakan blade terdiri dari tilt, pitch,
dan angling. Jika ujung blade bergerak secara
vertical maka gerakan ini disebut tilt. Sedangkan
jika sisi atas blade bergerak menjauhi atau
mendekati bdan traktor maka gerakan ini disebut
pitch. Angling adalah gerakan blade pada sisi
samping yang menjauhi atau mendekati badan
traktor.
B. Produktivitas Dozer
Produktivitas dozer sangat tergantung pada
ukuran blade, ukuran traktor dan jarak tempuh.
Kapasitas BladeUntuk mencarinya dapat
digunakan rumus atau table.
Rumus V = WHL/2 denga nilai W = 1,5 – 1,67 (m)
dan Sudut α = 30 – 33
Waktu Siklus
Pemgisian blade umumnya dilakukan pada 40-50
ft (13-17 m) pertama dari jarak tempuh. Pada
saat kembali, blade dala keadaan kosong. Waktu
angkut dan kembali bulldozer dapat ditentukan
dari jarak dibagi kecepatan untuk setiap variable.
Perhitungan waktu siklus ditentukan juga oleh
suatu waktu yang konsisten (fixed time- FT) yang
merupakan waktu yang dibutuhkan bulldozer
untuk mempercepat dan memperlambat laju
kendaraan. FT pada umumnya berkisar antara
0,10 – 0,15 menit. Waktu yang diperlukan oleh
dozer untuk melakukan 1 siklus adalah :
CT = FT + HT + RT
3. Produktivitas
Perhitungan maksimum produktivitas
bulldozer dapat dicari dengan menggunakan
rumus dan atau kurva.
Prod = V x 60/CT x efisiensi
D. Ripper
Adalah alat yang menyerupai cakar (shank) yang
dipasangkan dibelakang traktor. Fungsi dari alat
ini adalah untuk menggemburkan tanah keras.
Jumlah cakar ripper antara satu sampai lima
buah. Bentuk dari shank ada 2 macam, lurus dan
lengkung. Shank lurus dipakai untuk aterial yang
padat dan batuan berlapis. Sedangkan shank
yang lengkung dipakai untuk batuan yang retak.
Perhitungan produktivitas ripper dapat dilakukan
dengan beberapa cara antara lain. Pertama,
dengan mengukur potongan topografi
dilapangan dan waktu yang dibutuhkan untuk
menggemburkan tanah. Kedua, dengan
mengasumsikan kecepatan rata-rata ripperr yang
bekerja pada suatu area.
E. Pembersihan Lahan
Sebelum pembangunan proyek konstruksi pada
suatu lahan kosong, lahan tersebut harus
dibersihkan dari semak atau pepohonan. Alat
yang biasa digunakan adalah crawler traktor
yang dilengkapi bulldozer blade atau blade
khusus untuk membersihkan lahan seperti
clearing blade atau rake.
Perhitungan produktivitas pembersihan lahan
dapat dilakukan dengan menggunakan rumus :
Prod (ha/jam) = (lebar cut (m) x kec (km/jam) x
eff) : 10
Sedangkan produktivitas pemotongan kayu atau
pepohonan (menit/acre) dihitung dengan
menggunakan rumus :
Prod = H (A x B + M x N + M x N + M x N +
M x N + D x F)
Dengan H = factor kekerasan kayu
A = kepadatan pohon
B = base time
M = waktu pemotongan (menit)
N = banyak pohon per acre dengan diameter
tertentu
D = jumlah diameter pohon pada ukuran lebih
dari 6 ft (ft)
F = waktu pemotongan pohon dengan diameter
lebih dari 2 meter atau 6 ft
(menit/ft)




    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar